Pages

Monday, January 17, 2011

Kuala Lumpur

Pendiri salah satu aliran terlarang di Malaysia, Ashaari Muhammad, meninggal akhir pekan lalu di Kuala Lumpur. Ashaari meninggalkan keluarga besar yang terdiri atas tiga istri, 38 anak, serta sekitar 200 cucu.

Ashaari meninggal karena infeksi paru-paru di rumah sakit di Negara Bagian Perak pada usia 73 tahun. Dia dan istri keempatnya mendirikan Klub Poligami dan menyebarkan praktik poligami di Malaysia.

Walaupun demikian, praktik poligami tidak biasa dilakukan dengan luas di Malaysia. Bagi non muslim, hanya diperbolehkan memiliki satu pasangan saja. Ashaari memiliki 38 anak dari lima perkawinannya. Anak tertuanya berusia 48 tahun dan anak termudanya berusia 13 tahun

Sekitar 400 anggota keluarga langsung dan ribuan orang menghadiri pemakamannya di Negeri Sembilan. Salah satu menantunya, Rohaya, mengatakan, keluarga mereka memiliki berbagai macam bisnis untuk menghidupi keluarga besar itu. Dia menambahkan, klub poligami itu juga meluas ke negara tetangga, seperti Indonesia dan bahkan Thailand.

Klub tsb menyatakan bahwa poligami adalah cara hidup sehat, membantu orang tua tunggal serta mereformasi pelacuran. Hatijah Anam, pendiri Klub itu dan istri keempat Ashaari, mengklaim bahwa mereka telah berhasil mengubah persepsi orang tentang poligami menjadi sesuatu yang indah, bukan sesuatu yang menjijikan.

Ashaari juga pernah mendulang kontroversi ketika Pemerintah Malaysia melarang aliran Al Irqam yang dipimpinnya pada tahun 1900-an.

No comments:

Post a Comment